MARILAH BESEDEQAH SEBELUM TERLAMBAT

"Dan infakkanlah sebahagian dari apa yang telah kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesal), Wahai Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)kedatangan ajal matiku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedeqah dan aku akan termasuk orang - orang yang soleh" (Surah Al Munafiqun:10)

INGIN MENYUMBANG

Ingin menyumbang moga menjadi bekal di akhirat,
BIMB, BAITUL HUSNA BUKIT SEKILAU 06082010001642.

Moga Allah memberi lebih keberkatan kepada rezeki dan hidup kita.

ALAMAT :ANJUNG SEKILAU, JALAN BUKIT SEKILAU 2, 25200 KUANTAN, PAHANG DARUL MAKMUR.

SILA HUBUNGI TALIAN 016-2327061 ATAU 014-6080510 ATAU 016-9332779

Wednesday, April 28, 2010

CONTOHI RASULULLAH

Kita yakin 'Tiada Tuhan melainkan Allah dan Nabi Muhammad Pesuruh Allah', tetapi pernahkah kita berusaha mencontohi sifat Rasulullah. Lihatlah contoh sifat Rasulullah kepada anak yatim,

Rasulullah saw pernah bersabda. ” Sesungguhnya apabila anak yatim dipukul dan menangis maka goncanglah Arsy Allah SWT. Pada saat itulah Allah bertanya, Hai malaikat – malaikatKu, siapakah yang menyakiti anak ini? ”
Rasulullah saw bersabda, “ Barang siapa melindungi anak yatim dengan makanan dan minumannya maka Allah SWT mewajibkan surga baginya. ”
Driwayatkan oleh Anas bin Malik. Ia menceritakan, pada suatu hari raya ketika Rasulullah saw berangkat Shalat Ied, ia melihat seorang anak berpakaian kumal sedang menangis. Padahal disekelilingnya banyak anak–anak yang sedang riang gembira. Maka Rasulullah segera mendekati anak tersebut. “ Hai nak, kenapakah engkau menangis? ” Tanya Rasulullah. “ Aku tidak punya pakaian baru yang bagus seperti mereka, Bapa,” jawab anak tersebut yang tidak mengetahui bahwa yang sedang dihadapannya itu Rasulullah.
“ Siapakah orang tuamu dan dimanakah mereka sekarang? ”
“ Wahai Bapa, ayahku telah meninggal dalam sebuah peperangan bersama Rasulullah. Kemudian ibuku menikah dengan laki-laki lain, dan suami ibuku mengusirku. Padahal mereka menempati rumah dan mewarisi semua peninggalan ayahku.”
Rasulluluh memmujuknya untuk diam . Kemudian ia berkata, “ Mahukah engkau menjadikan aku ayahmu dan Aisyah ibumu, lalu Ali pakcikmu , sedangkan Hasan , Husein serta Fatimah menjadi saudara-saudaramu? ”
Tahulah anak itu, bahwa yang sedang bicara dengannya adalah Rasulullah. Maka jawabnya, “ Kenapa tidak mahu ya Rasullullah? ” Seketika itu Rasulullah membawa pulang anak itu. Lebih dulu Anak itu beliau beri makan dan minum sepuasnya, kemudian beliau beri pakaian yang bagus dan sedikit wewangian . Setelah berpakaian rapi, anak itu tampak riang gembira dan membaur dengan gerombolan anak-anak yang lainnya.
“ Siapakah yang telah membelikan pakaian bagus untukmu? ” Tanya teman-temannya.
“ Rasulullah, kini beliau telah menjadi ayahku ”

Wednesday, April 21, 2010

Sambungan (daripada Kitab Apa Erti Menganut Islam?)

3)  "Dan sesungguhnya Kami telah mengutuskan Rasul pada tiap2 umat(utk menyerukan); sembahlah Allah (sahaja) dan jauhilah thogut itu.Maka di antara umat itu ada orang2 yg diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya org2 yg telah pasti kesesatan baginya".
 (surah an-Nahl : 36)


Ayat diatas jelasnya telah mengkategorikan manusia yang mendapat petunjuk dan manusia yang sesat. Justeru, kita mestilah beriman serta menyakini bahawa Allah telah mengutuskan Rasul beserta kitabNya bagi tujuan manusia mengenalkan akan Allah pencipta segala yang kita lihat dan yang tidak kita lihat.Rasul juga yang membimbing manusia tenang hala tuju kehidupan di dunia dan destinasi akhir kita kelak. 


Rugilah manusia yang tidak mahu serta degil mengikuti segala ajaran dan perintah baginda. Nabi Muhammad SAW adalah semulia-mulia insan yang Allah Ta'ala ciptakan utk umat akhir zaman. Amat banyak manfaat yang kita perolehi sebagai umat akhirul zaman sebab kemulian baginda.


4) " Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan utk mereka menyambahKu. Aku tidak sekali-kali menghendaki rezeki sedikit pun daripada mereka dan Aku tidak menghendaki mereka memberiKu makan.Sesungguhnya Allah, Dialah yang Maha Pemberi Rezeki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kukuh".
( Surah Adz-Dzaariyat : 56-58)

Berdasarkan ayat di atas, kita perlu beriman dan menyakini bahawa Allah telah menetapkan matlamat kepada kita agar menyembahNya.Manusia perlu menyembah Allah dalam setiap aspek serta merasakan tentang kewujudan Allah dalam setiap keadaan dan ketika.Allah juga menyedarkan bahawa hanya Allah jualah pemberi rezeki yang mutlak bukannya makhlukNya.


Oleh yang demikian, sebagai manusia yang mengakui bahawa Islam itu agama Allah maka kita perlu sentiasa sedar tentang sifat Allah yang mempunyai kekuatan tiada bandingan serta bersifat dengan kekukuhan yang mutlak.Inilah aqidah yang perlu kita genggam seerat-eratnya.

HEBATNYA KUASA SEDEQAH

1. Bersedekah adalah atas HARTA yang DICINTAI

“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu KEBAJIKAN, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah BERIMAN kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan MEMBERIKAN HARTA yang DICINTAINYA kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan SHALAT, dan menunaikan ZAKAT; dan orang-orang yang MENEPATI JANJInya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang SABAR dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang BENAR (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang BERTAKWA”. (QS. Al-Baqarah: 177)

“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada KEBAJIKAN (yang sempurna), sebelum kamu MENAFKAHKAN sebahagian HARTA yang kamu CINTAI. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (QS. Ali ‘Imran : 92)

2. Bersedekah terhadap orang yang BERHUTANG
Allah -Subhanahu wa Ta’ala- berfirman:
“Dan jika (orang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah TANGGUH sampai dia berkelapangan. Dan MENYEDEKAHKAN (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.”. (QS. Al-Baqarah: 280)

3. Kepada BINATANG saja bernilai SEDEKAH, apalagi MANUSIA.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya:
“Pada suatu hari yang terik, ada seorang wanita PELACUR melihat seekor ANJING sedang mengelilingi sebuah sumur. Anjing itu menjulurkan lidahnya karena kehausan. Si pelacur lalu membuka sepatunya dan mengisinya dengan air sumur tersebut lalu diberikan kepada anjing tersebut. Wanita itu dimapuni dosa-dosanya” (HR. Muslim)

4. Walau SEDIKIT atau BERKATA-KATA BAIK saja adalah SEDEKAH yang akan MENYELAMATKAN dari API NERAKA.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya:
“Jauhilah api neraka meskipun hanya (bersedekah) dengan SEPAROH KURMA. Jika kamu tidak menemukannya, maka (cukup) dengan KATA-KATA yang BAIK.”
[HR. Bukhari (6023), Muslim (7/101), Ahmad, (4/256), Nasa'i (5/75), Darimi (1390), Baihaqi (1/390) dalam kitabnya sunan kubra]

5. Setiap MUSLIM BISA Bersedekah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang artinya: “‘SETIAP MUSLIM bersedekah.’
Para shahabat bertanya, ‘wahai Rasulullah, bagaimana jika TIDAK MAMPU?’, Jawab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘BEKERJALAH dengan tangan sendiri sehingga BERMANFAAT bagi dirinya, lalu ia BERSEDEKAH.’
Para shahabat bertanya, ‘Bagaimana jika TIDAK MAMPU?’, Jawab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘MENOLONG orang yang mempunyai kebutuhan dan yang sedang susah.’
Para shahabat bertanya lagi, ‘Bagaimana jika dia TIDAK DAPAT melakukannya?’, Jawab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘MEMERINTAHKAN berbuat BAIK atau berbuat makruf.’
Para shahabat bertanya lagi, ‘Jika dia TIDAK DAPA melakukannya?’, Jawab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘MENAHAN DIRI dari berbuat buruk, maka hal itu merupakan SEDEKAH bagi DIRINYA.’ (HR. Bukhari dan Muslim)

6. SENYUM, DZIKIR, DAKWAH dan SHOLAT adalah SEDEKAH
Rasulullah SAW bersabda:
“SENYUMMU di hadapan wajah SAUDARAMU adalah SEDEKAH” (Al Hadits)

Walau dengan berdzikir, amar ma’ruf nahi munkar dan sholat.
Abu Dzar r.a. berkata : Nabi saw bersabda : Pada tiap pagi ada kewajiban pada tiap-tiap persendian untuk bersedekah. Dan tiap TASBIH itu sedekah, dan tiap TAHLIL (La ilaha Illallah) itu sedekah, dan tiap TAHMID itu sedekah, dan tiap TAKBIR itu sedekah, dan MENGANJURKAN KEBAIKAN itu sedekah, dan MENCEGAH KEMUNGKARAN itu sedekah, dan CUKUP untuk menggantikan semua itu 2 raka’at sunnat DLUHA.(HR. Muslim)

7. Kepada siapa BERSEDEKAH ?
“ Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka INFAKKAN. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu INFAKKAN hendaklah diberikan kepada IBU-BAPAK, kaum KERABAT, anak-anak YATIM, orang-orang MISKIN dan orang-orang yang sedang dalam PERJALANAN (MUSAFIR)." Dan apa saja kebajikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.” (QS. Al-Baqarah : 215)

8. BERSEDEKAH Fi Sabilillah adalah memberikan PINJAMAN yang BAIK kepada Allah SWT.
Allah -Subhanahu wa Ta’ala- berfirman:
“Siapakah yang mau memberi PINJAMAN kepada Allah, pinjaman yang BAIK (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan LIPAT GANDA yang BANYAK. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.”. (QS. Al-Baqarah: 245)

9. SEDEKAH adalah Tanda KETAKWAAN
Shadaqah adalah tanda dan ciri ketaqwaan seorang muslim.Allah -Ta’ala- berfirman,
“Kitab (Al Quran) Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang BERTAQWA,. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan MENAFKAHKAN sebahagian rezki yang kami anugerahkan kepada mereka“. (QS. Al Baqarah : 2-3)

" Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang BERTAQWA, (yaitu) orang-orang yang MENAFKAHKAN (hartanya), baik di waktu LAPANG maupun SEMPIT, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema`afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS. Ali Imran : 133-134)

10. BERSEDEKAHLAH Selagi BISA Sebagai BEKAL Menuju Akhirat
Allah Ta’ala berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, BELANJAKANLAH (di jalan Allah) sebagian dari rezki yang Telah kami berikan kepadamu SEBELUM datang HARI yang pada hari itu TIDAK ADA LAGI jual beli dan tidak ada lagi syafa’at. dan orang-orang kafir Itulah orang-orang yang zhalim“. (QS. Al Baqarah : 254)

11. Shadaqah Adalah PERISAI Dari Neraka
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Handaknya salah seorang diantara kalian MELINDUNGI wajahnya dari NERAKA, sekalipun dengan SEBELAH BIJI KURMA”. [HR. Ahmad. Hadits ini di-shohih-kan oleh Al-Albaniy dalam Shohih At-Targhib (864)]

12. Shadaqah PENGHAPUS Kesalahan
Setiap anak cucu adam tidak lepas dari kesalahan, namun Allah yang Maha pemurah telah memberikan suatu sebab yang dengannya bisa menghapuskan kesalahan-kesalahan dari anak cucu adam dan sebab tersebut adalah dengan bershadaqah.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
“Shadaqah itu MEMADAMKAN (menghapuskan) KESALAHAN sebagaimana AIR memadamkan API” [HR. Ahmad dalam Al-Musnad (3/321), dan Abu Ya’laa. Lihat Shohih At-Targhib (1/519)]

13. Shadaqah PELINDUNG Di Padang Mahsyar
Ketika manusia menanti keputusan di padang mahsyar dan sibuk dengan urusan masing-masing. Manusia pada saat itu tidak peduli lagi dengan orang-orang yang ada di sekitar mereka. Matahari didekatkan dengan jarak satu mil, pada saat itulah seseorang sangat membutuhkan pahala shadaqah yang bisa menaungi mereka.

Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,
“Setiap orang berada dalam NAUNGAN SHADAQAHNYA hingga diputuskan perkara di antara manusia“. [HR. Ahmad, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim. Hadits ini shohih sebagaimana yang dinyatakan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Shohih At-Targhib wa At-Tarhib (872)]

14. Shadaqah PEMADAM Panas Di Alam Kubur
Beliau bersabda :
“Sesungguhnya shadaqah akan MEMADAMKAN PANASNYA kubur bagi pemilik shadaqah”. [HR. Ath-Thobroniy dalam Al-Kabir, dan Al-Baihaqiy. Syaikh Al-Albaniy meng-hasan-kan hadits ini dalam Ash-Shohihah (3484)]

15. Shadaqah Adalah Sebab MALAIKAT MENDOAKAN Seseorang
Rasululullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda :
“Tak ada suatu hari pun seorang hamba berada di dalamnya, kecuali ada dua orang malaikat akan turun; seorang diantaranya berdo’a, “Ya Allah berikanlah GANTI bagi orang yang BERINFAQ”. Yang lainnya berdo’a, “Ya Allah, berikanlah KEHANCURAN bagi orang yang MENAHAN INFAQ.”. [HR. Al-Bukhoriy dan Muslim ]

16. Termasuk Tujuh Golongan yang DINAUNGI

“Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf-shaf, mereka tidak berkata-kata kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang
benar”.(QS.An-Naba’: 38)

“Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan”. (QS. Al-Jatsiyah: 28)

Belum lagi matahari didekatkan dengan sedekat-dekatnya. Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda, Ketika itulah para hamba menunggu dan mengharapkan perlindungan dan naungan dari Rabb-nya. Diantara golongan yang mendapatkan naungan saat itu, orang yang ikhlas bershodaqoh.

Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,
“Tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah pada hari kiamat yang mana tidak ada naungan selain naungan Allah….seseorang yang BERSHODAQAH dengan suatu shadaqoh yang ia RAHASIAKAN sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa-apa yang telah dishadaqohkan oleh tangan kanannya”. [HR. Al-Bukhariy dalam Shohih-nya (629), Muslim dalam Shohih-nya (1032)]

Wednesday, April 14, 2010

TETANGGA DAN ANAK YATIM

Pada suatu masa ketika Abdullah bin Mubarak berhaji, tertidur di Masjidil Haram. Dia telah bermimpi melihat dua malaikat turun dari langit lalu yang satu berkata kepada yang lain, "Berapa banyak orang-orang yang berhaji pada tahun ini?"
Jawab yang lain, "Enam ratus ribu."
Lalu ia bertanya lagi, "Berapa banyak yang diterima ?"
Jawabnya, "Tidak seorang pun yang diterima, hanya ada seorang tukang sepatu dari Damsyik bernama Muwaffaq, dia tidak dapat berhaji, tetapi diterima hajinya sehingga semua yang haji pada tahun itu diterima dengan berkat hajinya Muwaffaq."
Ketika Abdullah bin Mubarak mendengar percakapannya itu, maka terbangunlah ia dari tidurnya, dan langsung berangkat ke Damsyik mencari orang yang bernama Muwaffaq itu sehingga ia sampailah ke rumahnya. Dan ketika diketuknya pintunya, keluarlah seorang lelaki dan segera ia bertanya namanya.
Jawab orang itu, "Muwaffaq."
Lalu abdullah bin Mubarak bertanya padanya, "Kebaikan apakah yang telah engkau lakukan sehingga mencapai darjat yang sedemikian itu?"
Jawab Muwaffaq, "Tadinya aku ingin berhaji tetapi tidak dapat kerana keadaanku, tetapi mendadak aku mendapat wang tiga ratus diirham dari pekerjaanku membuat dan menampal sepatu, lalau aku berniat haji pada tahun ini sedang isteriku pula hamil, maka suatu hari dia tercium bau makanan dari rumah jiranku dan ingin makanan itu, maka aku pergi ke rumah jiranku dan menyampaikan tujuan sebenarku kepada wanita jiranku itu.
Jawab jiranku, "Aku terpaksa membuka rahsiaku, sebenarnya anak-anak yatimku sudah tiga hari tanpa makanan, kerana itu aku keluar mencari makanan untuk mereka. Tiba-tiba bertemulah aku dengan bangkai himar di suatu tempat, lalu aku potong sebahagiannya dan bawa pulang untuk masak, maka makanan ini halal bagi kami dan haram untuk makanan kamu."
Ketika aku mendegar jawapan itu, aku segera kembali ke rumah dan mengambil wang tiga ratus dirham dan keserahkan kepada jiranku tadi seraya menyuruhnya membelanjakan wang itu untuk keperluan anak-anak yatim yang ada dalam jagaannya itu.
"Sebenarnya hajiku adalah di depan pintu rumahku." Kata Muwaffaq lagi.
Demikianlah cerita yang sangat berkesan bahawa membantu jiran tetangga yang dalam kelaparan amat besar pahalanya apalagi di dalamnya terdapat anak-anak yatim.
Rasulullah ada ditanya, "Ya Rasullah tunjukkan padaku amal perbuatan yang bila kuamalkan akan masuk syurga."
Jawab Rasulullah, "Jadilah kamu orang yang baik."
Orang itu bertanya lagi, "Ya Rasulullah, bagaimanakah akan aku ketahui bahawa aku telah berbuat baik?"
Jawab Rasulullah, "Tanyakan pada tetanggamu, maka bila mereka berkata engkau baik maka engkau benar-benar baik dan bila mereka berkata engkau jahat, maka engkau sebenarnya jahat."

Monday, April 12, 2010

KISAH ANAK YATIM MEMINTAKAN SYAFAAT

Dikisahkan, seorang salaf berkata, “Dahulu aku adalah seorang yang tenggelam dalam berbagai macam perbuatan maksiat dan mabuk-mabukan. Pada suatu hari aku menemukan seorang anak yatim yang miskin. Lalu aku ambil anak yatim itu dan aku berbuat baik kepadanya.
Aku beri ia makan, pakaian, dan aku mandikan ia sampai bersih semua kotoran yang menempel di tubuhnya, dari ujung rambut sampai ujung kaki. Aku menyayanginya seperti seorang ayah menyayangi anaknya, bahkan lebih. Malamnya aku tidur dan bermimpi bahwa kiamat sudah tiba. Aku dipanggil menuju hisab. Kemudian aku diperintahkan untuk masuk neraka karena banyaknya dosa dan maksiat yang aku kerjakan.
Malaikat Zabaniyyah menyeretku untuk memasukkanku ke dalam neraka. Saat itu aku merasa kecil dan hina di hadapan mereka. Tiba-tiba anak yatim itu menghadang di tengah jalan sambil berkata, ‘Tinggalkan ia wahai malaikat Rabb-ku! Biarlah aku memintakan syafaat untuknya kepada Rabb-ku! Dialah yang dulu telah berbuat baik kepadaku, telah memuliakanku!’
Malaikat berkata, ‘Tetapi aku tidak diperintahkan untuk itu.’ Sekonyong-konyong terdengar seruan dari Allah, firman-Nya, ‘Biarkan dia, sungguh Aku telah mengampuninya dengan syafaat anak yatim itu dan kebaikannya kepadanya!’ Lalu aku terbangun dan aku pun bertaubat kepada Allah ‘azza wa jalla, dan saya terus berusaha semaksimal mungkin untuk mencurahkan kasih sayang kepada anak-anak yatim.”

by: Dosa-dosa Besar, bab Mamakan Harta Anak Yatim dan Menzhaliminya oleh Imam Adz-Dzhabi
Sumber http://www.facebook.com/note.php?note_id=144371464698&id=121691508495&ref=share

Saturday, April 10, 2010

OH BESARNYA GANJARAN YANG MENUNGGU, JANGAN SAMPAI TERTINGGAL

Dari Abu Hurairah r.a. katanya Rasulullah s.a.w. bersabda;
”Orang yang bertanggungjawab mengurus anak yatim, baik dari keluarga sendiri atau tidak maka aku dan dia seperti 2 diri kelak di Syurga.”  
Rasulullah s.a.w. mengisyaratkan dengan merapatkan jari telunjuk dan jari tengah (ertinya berdekatan).

- Sahih Muslim

PAGAR, BAHAGIAN DEPAN DAN BELAKANG

ANAK - ANAK BAITUL HUSNA

Apa yang mereka tahu tentang masa depan dan derita? Mungkin kita yang dihantar Allah untuk menggembira dan memberi harapan kepada mereka.

Friday, April 9, 2010

MASIH BANYAK YANG PERLU DIBAIKI...

Untuk menjamin tempat yang lebih selamat, lebih selesa dan lebih - lebih baik untuk anak - anak ini, Lihatlah sendiri... apa yang boleh dibantu..

Wednesday, April 7, 2010

LAYAKKAH ANAK YATIM MENERIMA ZAKAT

Anak Yatim dan janda berhak menerima wang zakat berdasarkan 
kpd bbrp syarat. 
Syarat utk digolongkan sebagai fuqara' (jama')/faqir(mufrad)
menurut fuqaha syaf'ie dan hanbali ialah org yg tidak 
mempunyai harta dan tidak 
mempunyai pendapatan yg dapat menanggung keperluannya. 
Juga tidak mempunyai suami atau ibu bapa atau anak cucu 
yg memberi nafkah kpdnya dlm kadar yg mencukupi.
Drpd Abu Juhaufah, bahawa Rasulullah S.A.W mengirim
seorang pengutip
zakat lalu dia  mengambil zakat drpd org kaya drpd
golongan kami dan
diagihkan kpd org miskin kami. Pada masa itu, aku
adalah seorang anak
yatim yg tidak mempunyai harta, lalu pengutip zakat
itu memberikan kpd
aku seekor unta pertengahan umur. (Hadith riwayat
Ad-Daraqutni)
 

BACA DAN RENUNGLAH.......SURAH AL BALAD

TAFSIR SURAH AL BALAD
Terjemahannya:
1. Aku bersumpah Dengan negeri (Makkah) ini;
2. Sedang Engkau (Wahai Muhammad) tinggal di negeri ini (sentiasa ditindas),
3. Demi manusia Yang melahirkan zuriat, dan zuriat Yang dilahirkannya;
4. Sesungguhnya Kami telah jadikan manusia sentiasa Dalam keadaan menghadapi kesulitan dan kesukaran (jasmani dan rohaninya);
5. Patutkah manusia Yang demikian keadaannya (terpedaya Dengan kekuasaan Yang ada padanya dan) menyangka Bahawa tidak ada sesiapapun Yang dapat mengatasi kekuasaannya (dan menyeksakannya)?
6. Manusia Yang demikian keadaannya (tidaklah patut ia bermegah-megah Dengan kekayaannya dan) berkata: “Aku telah habiskan harta benda Yang banyak (dalam usaha menegakkan nama dan bangsa).
7. Adakah ia menyangka Bahawa tidak ada sesiapapun Yang melihatnya (dan mengetahui tujuannya menghabiskan harta bendanya itu?
8. (Mengapa manusia terpedaya dan bermegah-megah?) tidakkah Kami telah menjadikan baginya: dua mata (untuk ia memerhatikan kekuasaan dan kekayaan Kami?) -
9. Dan lidah serta dua bibir (untuk ia menyempurnakan sebahagian besar dari hajat-hajatnya)?
10. Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan, (jalan kebaikan untuk dijalaninya, dan jalan kejahatan untuk dijauhi)?
11. Dalam pada itu manusia tidak (memilih jalan kebaikan) merempuh masuk mengerjakan amal-amal Yang tinggi darjatnya di sisi Tuhan;
12. Dan apa jalannya Engkau dapat mengetahui: apa Dia amal-amal Yang tinggi darjatnya di sisi Tuhan itu?
13. (di antara amal-amal itu – bagi orang Yang mampu) ialah: memerdekakan hamba abdi;
14. Atau memberi makan pada hari kelaparan -
15. Kepada anak yatim dari kaum kerabat,
16. Atau kepada orang miskin Yang terlantar di atas tanah.
17. Selain dari (tidak mengerjakan amal-amal) itu, ia (tidak pula) menjadi dari orang-orang Yang beriman dan berpesan-pesan Dengan sabar serta berpesan-pesan Dengan kasih sayang.
18. (Ketahuilah! Bahawa orang-orang Yang beriman serta berusaha mengerjakan amal-amal Yang tinggi darjatnya di sisi Tuhan), merekalah golongan pihak kanan (yang akan beroleh Syurga).
19. Dan (sebaliknya) orang-orang Yang kufur ingkar akan ayat-ayat keterangan kami, merekalah golongan pihak kiri. -
20. Mereka ditimpakan (azab seksa) neraka Yang ditutup rapat (supaya kuat bakarannya).
1.MUQADDIMAH
Al Balad yang bermakna “NEGERI”, termasuk dalam surah makkiyah, diturunkan sesudah surah Qaaf. Ia mengandungi 20 ayat, 82 kalimah, dan 320 huruf.
2.SYARAH TAFSIR
Surah ini dimulakan dengan sumpah. Banyak surah yang dimulakan dengan sumpah. Ia menandakan selepas daripada sumpah itu, Allah ingin menyampaikan perkara yang sangat penting.
Allah bersumpah dengan ‘al Balad’yang merujuk kepada Mekah. Ini menunjukkan bahawa tanah Mekah merupakan tanah yang mulia dan diberkati Allah. Ia juga dikenali dengan tanah haram yang memberi erti bahawa banyak perkara tidak boleh dilakukan ketika berada dalam tanah haram. Antaranya mencabut tumbuhannya, membawa balik sesuatu yang menjadi milik tanah haram seperti tanah dan batunya.
Ayat 2 merujuk kepada Nabi Muhammad s.a.w. bertujuan untuk memuliakan rasulullah s.a.w. yang dilahirkan di tanah yang mulia, dan dilantik sebagai nabi terakhir di tanah yang mulia.
Allah ingin menekankan dalam ayat 4 bahawa manusia sentiasa dalam keadaan kesusahan, sama ada jasmani dan rohani. Antara kesusahan yang dialami manusia ialah susah menyara kehidupan, susah melahirkan anak, susah mencari harta benda, susah beramal kebajikan dan lain-lainnya. Kesusahan fizikal yang berlaku biasanya membawa kepada kesusahan kepada rohani juga.
Sebab itu dalam ayat ke 5, Allah membuat pertanyaan “adakah manusia mengira tiada seorang yang dapat berkuasa terhadapnya?” bertujuan mengingatkan manusia yang lupa asal usul, bahawa segala harta yang diperolehi dan ke mana dibelanjakan akan ditanya oleh Allah. Lihatlah ayat 7 menekankan bahawa Allah maha mengetahui segala isi hati manusia walaupun makhluk lain tidak mampu membongkarnya.
Seterusnya Allah mengingatkan manusia dalam ayat 8 dan 9 bahawa segala nikmat yang besar-besar seperti kurniaan dua mata, lidah dan bibir merupakan kurniaan Allah sebagai bukti kekuasaan dan kekayaanNya.
Rasulullah s.a.w. bersabda dalam hadis qudsi yang maksudnya, “ Allah berfirman: Hai anak Adam, Aku telah memberimu nikmat yang amat banyak, engkau tidak akan dapat menghitungnya dan mensyukurinya. Dua mata untuk engkau melihat dengannya dan aku beri tutup maka gunakan  untuk melihat benda yang Aku halalkan dan apabila engkau melihat benda yang Aku haramkan maka tutuplah matamu. Juga Aku beri lidah kepadamu, juga Aku beri alat penutupnya, maka gunakannya untuk mengucapkan apa yang Aku perintahkan dan halalkan bagimu, jika ada sesuatu yang aku haramkan maka tutuplah rapat-rapat lidahmu, juga aku berikan kepadamu kemaluan dan Aku beri tutup, maka pergunakanlah kemaluanmu itu untuk apa yang Aku halalkan dan jika ada sesuatu yang Aku haramkan maka tutuplah. Hai anak Adam, engkau tidak sanggup menanggung murkaKu dan tidak kuat menerima seksa pembalasanKu.”
Lalu Allah menyebutkan dalam ayat ke 10 bahawa manusia diberi pilihan sama ada mengikuti jalan baik atau jalan jahat[1].
Tapi manusia tidak mahu menempuh kesusahan(ayat 11) dengan melakukan kebajikan seperti memerdekakan hamba(ayat 13), memberi makanan kepada orang yang kebuluran(ayat 14) atau kepada anak yatim dan kaum kerabat(ayat 15), atau kepada orang miskin yang melarat(ayat 16).
Umumnya manusia terbahagi kepada  dua golongan iaitu kanan dan kiri. Golongan kanan(ayat 18) ialah ahli syurga yang berpesan-pesan dengan kesabaran dan kasih sayang di dunia(ayat 17). Manakala golongan kiri merupakan orang-orang kafir(ayat 19)  yang sengsara hidupnya di akhirat akibat dihumban ke dalam neraka yang bersifat menutup mereka(ayat 20).
3.PENGAJARAN
  • Allah mengurniakan harta benda kepada manusia sebagai amanah untuk diuruskan dengan sebaiknya menurut syarak kerana ia akan disoal dari mana diperolehi dan bagaimana dibelanjakan.
  • Hargailah anggota tubuh badan yang dikurniakan Allah dengan mentaatiNya, bukan mengingkariNya.
  • Allah yang bersifat Maha Adil telah menyediakan dua jalan untuk kita lalui atas mukabumi ini, dan jalan yang kita pilih itu akan menentukan sama ada kita dibalas syurga atau neraka.

Tuesday, April 6, 2010

Tafsir Surah Al-Ma’un : Pembelaan Atas Kaum Tertindas

Surah Al-Ma’un.  Memang surat pendek ini penuh makna dan memposisikan kaum teraniaya, tidak berdaya (dari segi harta) untuk mendapatkan tempat dan perhatian yang sungguh-sungguh dari ummat yang mengaku beragama. Di mata surat ini, pendusta agama adalah orang yang menghardik anak yatim dan tidak mengajurkan memberi makan orang miskin.  Pernyataan Allah yang begitu tegasnya untuk menegasi bahwa kekurangan perhatian pada orang-orang “tak berdaya” dan membiarkan orang miskin berada dalam kemiskinan adalah PENDUSTA AGAMA. 
Maka celakalah buat orang-orang yang shalat, yang lalai dalam shalatnya, berbuat riya dan enggan menolong dengan barang yang berguna.
Beragama dalam surah Al-Ma’un tidak hanya kesalehan dan ketakwaan.  Beragama dan melakukan amalan ritual-ritual agama tidak menjadikan seseorang boleh dipercaya dan membawa amanah.  Wacana besar yang dibawa surah ini menunjukkan bahwa dikalangan orang beragama itu “ada pendusta agama”.  Orang yang rajin ke Mekah dan bersolat pun boleh menjadi pendusta agama.  Ritual agama yang dilakukannya merupakan manipulasi semata untuk mengkhianati agama .
Surah Al-Ma’un ini menekankan, betapa pentingnya keterlibatan sosial dan pembelaan sosial kepada masyarakat miskin, minoriti, dan pentingya membela ketidakadilan dan menjustifikasi gerakan-gerakan sosial.  Jelas sekali bahwa surat ini memberikan petunjuk bahwa amalan kerohanian tidak bermakna tanpa amalan sosial.

Monday, April 5, 2010

AMALAN MURAH REZEKI

Amalan-amalan ini menjadi sebab Allah (SWT) melimpahi hamba-Nya dengan keluasan rezeki dan rasa kaya dengan pemberian-Nya. Berdasarkan konsep rezeki yang telah diperkatakan, Allah (SWT) memberi jalan buat setiap hamba-Nya untuk memperolehi rezeki dalam pelbagai bentuk yang boleh menjadi punca kebaikan dunia dan akhirat. Di antaranya:
1.        Menyempatkan diri beribadah
Allah (SWT)tidak sia-siakan pengabdian diri hamba-Nya, seperti firman-Nya dalam hadis qudsi:
“Wahai anak Adam, sempatkanlah untuk menyembah-Ku maka Aku akan membuat hatimu kaya dan menutup kefakiranmu. Jika tidak melakukannya maka Aku akan penuhi tanganmu dengan kesibukan dan Aku tidak menutup kefakiranmu.” (Riwayat Ahmad, Tirmizi, Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abu Hurairah r.a.)
2.        Memperbanyak istighfar
Istighfar adalah rintihan dan pengakuan dosa seorang hamba di depan Allah (SWT), yang menjadi sebab Allah (SWT)jatuh kasih dan kasihan pada hamba-Nya lalu Dia berkenan melapangkan jiwa dan kehidupan si hamba. Sabda Nabi s.a.w.:
“Barang siapa memperbanyak istighfar maka Allah (SWT)s.w.t akan menghapuskan segala kedukaannya, menyelesaikan segala masalahnya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka.” (Riwayat Ahmad, Abu Daud, an-Nasa’i, Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abdullah bin Abbas r.a.)
3.        Tinggalkan perbuatan dosa
Istighfar tidak laku di sisi Allah (SWT)jika masih buat dosa. Dosa bukan saja membuat hati resah malah menutup pintu rezeki. Sabda Nabi s.a.w.:
“… dan seorang lelaki akan diharamkan baginya rezeki kerana dosa yang dibuatnya.” (Riwayat at-Tirmizi)
4.        Sentiasa ingat Allah (SWT)
Banyak ingat Allah (SWT)buatkan hati tenang dan kehidupan terasa lapang. Ini rezeki yang hanya Allah (SWT)beri kepada orang beriman. Firman-Nya:
“(iaitu) orang-orang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingati Allah (SWT). Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah (SWT)hati menjadi tenteram.” (Ar-Ra’d: 28)
5.        Berbakti dan mendoakan ibu bapa
Dalam hadis riwayat Imam Ahmad, Rasulullah s.a.w. berpesan agar siapa yang ingin panjang umur dan ditambahi rezekinya, hendaklah berbakti kepada ibu bapanya dan menyambung tali kekeluargaan. Baginda s.a.w. juga bersabda:
“Siapa berbakti kepada ibu bapanya maka kebahagiaanlah buatnya dan Allah (SWT)akan memanjangkan umurnya.” (Riwayat Abu Ya’ala, at-Tabrani, al-Asybahani dan al-Hakim)
Mendoakan ibu bapa juga menjadi sebab mengalirnya rezeki, berdasarkan sabda Nabi s.a.w.:
“Apabila hamba itu meninggalkan berdoa kepada kedua orang tuanya nescaya terputuslah rezeki (Allah (SWT)) daripadanya.” (Riwayat al-Hakim dan ad-Dailami)

6.        Berbuat baik dan menolong orang yang lemah
Berbuat baik kepada orang yang lemah ini termasuklah menggembirakan dan meraikan orang tua, orang sakit, anak yatim dan fakir miskin, juga isteri dan anak-anak yang masih kecil. Sabda Nabi s.a.w.:
“Tidaklah kamu diberi pertolongan dan diberi rezeki melainkan kerana orang-orang lemah di kalangan kamu.” (Riwayat Bukhari)
7.        Tunaikan hajat orang lain
Menunaikan hajat orang menjadi sebab Allah (SWT)lapangkan rezeki dalam bentuk tertunainya hajat sendiri, seperti sabda Nabi s.a.w.:
“Siapa yang menunaikan hajat saudaranya maka Allah (SWT)akan menunaikan hajatnya…” (Riwayat Muslim)
8.        Banyak berselawat
Ada hadis yang menganjurkan berselawat jika hajat atau cita-cita tidak tertunai kerana selawat itu dapat menghilangkan kesusahan, kesedihan, dan kesukaran serta meluaskan rezeki dan menyebabkan terlaksananya semua hajat. Wallahu a’lam.
9.        Buat kebajikan banyak-banyak
Ibnu Abbas berkata:
“Sesungguhnya kebajikan itu memberi cahaya kepada hati, kemurahan rezeki, kekuatan jasad dan disayangi oleh makhluk yang lain. Manakala kejahatan pula boleh menggelapkan rupa, menggelapkan hati, melemahkan tubuh, sempit rezeki dan makhluk lain mengutuknya.”
10.     Berpagi-pagi
Menurut Rasulullah s.a.w., berpagi-pagi (memulakan aktiviti harian sebaik-baik selesai solat Subuh berjemaah) adalah amalan yang berkat.
11.     Menjalin silaturrahim
Nabi s.a.w. bersabda:
“Barang siapa ingin dilapangkan rezekinya dan dilambatkan ajalnya maka hendaklah dia menghubungi sanak-saudaranya.” (Riwayat Bukhari)
12.     Melazimi kekal berwuduk
Seorang Arab desa menemui Rasulullah s.a.w. dan meminta pedoman mengenai beberapa perkara termasuk mahu dimurahkan rezeki oleh Allah (SWT). Baginda s.a.w. bersabda:
“Sentiasalah berada dalam keadaan bersih (dari hadas) nescaya Allah (SWT)akan memurahkan rezeki.” (Diriwayatkan daripada Sayidina Khalid al-Walid)
13.     Bersedekah
Sedekah mengundang rahmat Allah (SWT)dan menjadi sebab Allah (SWT)buka pintu rezeki. Nabi s.a.w. bersabda kepada Zubair bin al-Awwam:
“Hai Zubair, ketahuilah bahawa kunci rezeki hamba itu ditentang Arasy, yang dikirim oleh Allah (SWT)azza wajalla kepada setiap hamba sekadar nafkahnya. Maka siapa yang membanyakkan pemberian kepada orang lain, nescaya Allah (SWT)membanyakkan baginya. Dan siapa yang menyedikitkan, nescaya Allah (SWT)menyedikitkan baginya.” (Riwayat ad-Daruquthni dari Anas r.a.)
14.     Melazimi solat malam (tahajud)
Ada keterangan bahawa amalan solat tahajjud memudahkan memperoleh rezeki, menjadi sebab seseorang itu dipercayai dan dihormati orang dan doanya dimakbulkan Allah (SWT).
15.     Melazimi solat Dhuha
Amalan solat Dhuha yang dibuat waktu orang sedang sibuk dengan urusan dunia (aktiviti harian), juga mempunyai rahsia tersendiri. Firman Allah (SWT)dalam hadis qudsi:
“Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (solat Dhuha), nanti pasti akan Aku cukupkan keperluanmu pada petang harinya.” (Riwayat al-Hakim dan Thabrani)
16.     Bersyukur kepada Allah (SWT)
Syukur ertinya mengakui segala pemberian dan nikmat dari Allah (SWT). Lawannya adalah kufur nikmat. Allah (SWT)berfirman:
“Demi sesungguhnya! Jika kamu bersyukur, nescaya Aku tambahi nikmat-Ku kepadamu, dan demi sesungguhnya jika kamu kufur, sesungguhnya azab-Ku amat keras.” (Ibrahim: 7) Firman-Nya lagi: “… dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (Ali Imran: 145)
17.     Mengamalkan zikir dan bacaan ayat Quran tertentu
Zikir dari ayat-ayat al-Quran atau asma’ul husna selain menenangkan, menjenihkan dan melunakkan hati, ia mengandungi fadilat khusus untuk keluasan ilmu, terbukanya pintu hidayah, dimudahkan faham agama, diberi kemanisan iman dan dilapangkan rezeki.
Misalnya, dua ayat terakhir surah at-Taubah (ayat 128-129) jika dibaca secara konsisten tujuh kali setiap kali lepas solat, dikatakan boleh menjadi sebab Allah (SWT)lapangkan kehidupan dan murahkan rezeki.
Salah satu nama Allah (SWT), al-Fattah (Maha Membukakan) dikatakan dapat menjadi sebab dibukakan pintu rezeki jika diwiridkan selalu; misalnya dibaca “Ya Allah (SWT)ya Fattah” berulang-ulang, diiringi doa: “Ya Allah (SWT), bukalah hati kami untuk mengenali-Mu, bukalah pintu rahmat dan keampunan-Mu, ya Fattah ya ‘Alim.” Ada juga hadis menyebut, siapa amalkan baca surah al-Waqi’ah setiap malam, dia tidak akan ditimpa kepapaan. Wallahu a’lam.
18.     Berdoa
Berdoa menjadikan seorang hamba dekat dengan Allah (SWT), penuh bergantung dan mengharap pada rahmat dan pemberian dari-Nya. Dalam al-Quran, Allah (SWT)suruh kita meminta kepada-Nya, nescaya Dia akan perkenankan.
19.     Berikhtiar sehabisnya
Siapa berusaha, dia akan dapat. Ini sunnatullah. Dalam satu hadis sahih dikatakan bahawa Allah (SWT)berikan dunia kepada orang yang dicintai-Nya dan yang tidak dicintai-Nya, tapi agama hanya Allah (SWT)beri kepada orang yang dicintai-Nya saja. (Riwayat Ahmad, Ibnu Abi Syaibah dan al-Hakim)
Bagi orang beriman, tentulah dia perlu mencari sebab-sebab yang boleh membawa kepada murah rezeki dalam skop yang luas. Misalnya, hendak tenang dibacanya Quran, hendak dapat anak yang baik dididiknya sejak anak dalam rahim lagi, hendak sihat dijaganya pemakanan dan makan yang baik dan halal, hendak dapat jiran yang baik dia sendiri berusaha jadi baik, hendak rezeki berkat dijauhinya yang haram, dan sebagainya.
20.     Bertawakal
Dengan tawakal, seseorang itu akan direzekikan rasa kaya dengan Allah (SWT). Firman-Nya:
“Barang siapa bertawakal kepada Allah (SWT), nescaya Allah (SWT)mencukupkan (keperluannya) .” (At-Thalaq: 3)
Nabi s.a.w. bersabda:
“Seandainya kamu bertawakal kepada Allah (SWT)dengan sebenar-benar tawakal, nescaya kamu diberi rezeki seperti burung diberi rezeki, ia pagi hari lapar dan petang hari telah kenyang.” (Riwayat Ahmad, at-Tirmizi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, al-Hakim dari Umar bin al-Khattab r.a.)
Kesemua yang disebut di atas adalah amalan-amalan yang membawa kepada takwa. Dengan takwa, Allah (SWT)akan beri “jalan keluar (dari segala perkara yang menyusahkan) , dan memberinya rezeki dari jalan yang tidak terlintas di hatinya.” (At-Talaq: 2-3)
Pendek kata, bagi orang Islam, untuk murah rezeki dalam ertikata yang sebenarnya, kuncinya adalah buat amalan-amalan takwa. Amalan-amalan ini menjadi sebab jatuhnya kasih sayang Allah (SWT), lalu Allah (SWT)limpahi hamba-Nya dengan keluasan rezeki dan rasa kaya dengan pemberian-Nya.

Sunday, April 4, 2010

JANGAN TUNGGU LAMA - LAMA, NANTI TAK SEMPAT.

Ada teman yang berkata, nak buat kebajikan tunggu kaya dulu. Ada pula yang menunggu ada masa kelapangan. Tetapi pernah kita ingat, Apakah esuk kita masih bernafas? Apakah kita ingat esuk kita masih sihat? Apakah kita ingat esuk kita masih senang seperti hari ini? Gunalah masa yang ada untuk berbuat kebajikkan. Sedekahlah sebahagian rezeki yang kita ada hari ini. Janganlah menunggu esuk yang belum tentu. Mungkin esuk makhluk yang bernama Izrail datang menjengah kita. Telah tiba ajal dan maut kita. Barulah kita terfikir, Apa yang hendak dibawa di hadapan Allah Robbul Jalil.
Baitul Husna adalah peluang untuk berbuat kebajikkan. Tidak semestinya sumbangan secara wang ringgit. Mungkin tidak semua yang berkemampuan. Sumbangan lain seperti tenaga, masa, mengajar anak - anak di Baitul Husna, tolong mencari sumbangan, menghebahkan kewujudan Baitul Husna dan pelbagai lagi. Mungkin apa - apa sumbangan kita yang sedikit ini akan dikira sebagai amal yang dapat membantu di Hari Kemudian. Di Hari di mana tiada apa yang mampu membantu, melainkan Yang Maha Agung.
Segeralah berhubung dengan kami untuk menyumbang. Jangan berlengah untuk berbuat kebajikkan, takut tak sempat terus.

Saturday, April 3, 2010

BANYAK YANG CACAT.

Masih banyak yang perlu dibaiki pada bangunan ini. Mungkin lebih selesa dan menjamin keselamatan. Antaranya,
1. Pintu yang banyak rosak.
2. Grill yang masih belum dapat dipasang
3. Tingkap yang banyak pecah.
4. Kawasan yang masih belum kemas.
5. Barangan tuan lama yang masih belum dapat dibuang.

Maaf gambar tak dapat upload lagi, masalah komputer.
Insya'allah, kesabaran menjamin kemenangan.

Friday, April 2, 2010

PERBELANJAAN KAMI

Ada yang ingin tahu kos kami di Baitul Husna untuk menanpung 10 orang anak,
1. Gaji pekerja (3 orang),
2. Makan - minum anak - anak
3. Belanja harian sekolah dan persekolahan
4. Pakaian
5. Sewa tempat
6. Keperluan anak - anak
7. Kos api dan air
8. Kos Selenggaraan/ Baiki kerosakkan tempat
9. Kos peralatan lain seperti sukan, pendidikan anak - anak

Kesemuanya dalam lingkungan 8000/ sebulan. Buat masa kini kewangan diperolehi dari Sumbangan dan derma orang ramai, Badan NGO dan perseorangan.
Oleh itu kami amat mengalu - alukan segala bentuk sumbangan.